Selasa, 29 Januari 2013

presjur keluarga



PRESENTASI JURNAL
A.     Resume Jurnal
No.
Resume Jurnal
1.
Nama Peneliti
Nega Assefa, Yemane Berhane, Alemayu Worku
2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Kersa demographic Surveillance and Health Research Center (KDS-HRC) Ethiopia. Waktu penelitian dari bulan Desember 2009 sampai November 2010.
3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengukur kejadian BBLR dan faktor-faktor penentu kejadian BBLR pada populasi pedesaan di Ethiopia.
4
Metode Penelitian
Sebuah studi kohort observasi pada wanita hamil dilakukan dari Desember 2009 hingga November 2010. Selama masa studi 1.295 kelahiran hidup yang terdaftar dan bobot 956 anak diukur dalam waktu 24 jam setelah lahir. Faktor sosio-demografis, ekonomi, ibu dan organisasi dijadikan sebagai faktor yang dapat menyebabkan BBLR. BBLR didefinisikan sebagai berat lahir di bawah 2500 gram.
5.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yakni Kejadian BBLR adalah 28,3%.
Hal ini secara signifikan terkait dengan kemiskinan [OR 2,1, 95% CI: 1.42, 3.05], Lingkar Lengan Atas (MUAC) kurang dari 23 cm [OR 1,6, 95% CI: 1.19, 2.19], tidak menghadiri ANC [OR 1,6, CI 95%: 1,12,
2,28], pengalaman
adanya kekerasan fisik selama kehamilan [OR 1,7, 95% CI: 1,12, 2,48], dan jangkauan fasilitas kesehatan yang jauh atau ditempuh dalam waktu yang lama [OR 1,6, CI 95%: 1,11, 2,40].
6.
Saran penelitian
Pentingnya meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan ibu. Keterlibatan suami dan masyarakat luas untuk mencari tindakan kolektif pada kasus BBLR.

8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian BBLR 28,3 %. Angka kejadian ini cukup tinggi dibandingkan dengan angka kejadian di indonesia. Menurut Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002- 2003 prevalensi BBLR di Indonesia adalah 6%, angka kematian neonatal 20 per 1000 kelahiran hidup.
Dari hasil penelitian di kersa, kejadiaan BBLR dipengaruhi faktor ekonomi (kemiskinan), kondisi ibu (ukuran LILA kurang dari 23 cm), jarang kunjungan ANC, dan jangkauan fasilitas kesehatan yang jauh. Kondisi di Indonesia menurut Depkes RI (2008) yang mempengaruhi kejadian BBLR meliputi kehamilan dini kurang dari 18 tahun (4,1 %), kehamilan  terlalu tua lebih dari 34 tahun (11 %), paritas lebih dari 3 (9,4 %) , anemia pada  ibu hamil (50,9 %) dan jarak persalinan yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun (5,2 %), Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm ( 29 %), Wanita Usia Subur yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang berisiko melahirkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Depkes RI, 2008). Hasil penelitian sangat mendukung fakta kejadian di lapangan, adanya banyak faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR.
9.
Persentase bayi yang lahir mengalami BBLR sangat tinggi yakni 28,3%. Prediktor signifikan BBLR yakni kemiskinan, tidak menghadiri ANC, LILA kurang dari 23 cm, Pengalaman kekerasan fisik selama kehamilan dan indeks waktu yang lebih lama untuk berjalan ke fasilitas kesehatan. Hal ini penting karena BBLR sangat berhubungan dengan morbiditas neonatal dan bayi dan kematian. Meningkatkan akses ke perawatan kesehatan dan meningkatkan gizi status perempuan kekhususan wanita hamil akan mengurangi terjadinya BBLR. Di Ethiopia, semua Kebeles pedesaan staf dengan kesehatan penyuluh, para pekerja kesehatan diharapkan untuk memberikan
rumah ke layanan promosi kesehatan rumah. Dalam hal ini, mereka
harus menekankan menyediakan ANC untuk wanita hamil. Melalui ANC, adalah mungkin untuk identitas perempuan yang berada di risiko memiliki bayi BBLR. Memberikan saran yang diperlukan seperti perlu untuk diet seimbang dan penyediaan promosi kesehatan
Intervensi seperti penyediaan meja besi untuk anemia dapat
mudah difasilitasi.
Selain itu, pemberdayaan perempuan, keluarga dan lingkungan untuk
bekerja pada perawatan kesehatan mereka sendiri seperti diskusi sebaya untuk menggunakan ANC
akan mengurangi jumlah bayi yang ditanggung memiliki BBLR. ini
Kegiatan akan mencegah tidak hanya terjadinya BBLR tetapi juga
masalah yang terkait dengan BBLR seperti morbiditas anak dan yang paling penting kematian anak dengan demikian membantu negara mencapai anak MDG target.
Hasil penelitian dalam jurnal ini juga didukung oleh penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Penelitian oleh Festy (2010) dengan judul “Analisis faktor resiko pada kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Sumenep”. Penelitian dari Festy (2010) menggunakan desain kasus kontrol yang dilakukan pada 337 sampel ibu hamil yang melahirkan cukup bulan (37 bulan),kasus 209 ibu dan kontrol 128 ibu yang memenuhi kriteria inklusi. Populasi adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas kota Sumenep. Data diperoleh dari Laporan Kohort ibu hamil selama tahun 2009 sampai Maret tahun 2010. Untuk mengetahui faktor resiko kejadian BBLR menggunakan metode Regresi Logistik. Variabel yang berhubungan secara bermakna adalah Hemoglobin ibu, LILA ibu, Penambahan Berat badan selama kehamilan, Pendidikan ibu. Hasil nilai Odds Rasio berturut turut adalah 3,366 pada HB ibu, 8,624 pada penambahan berat badan ibu, 4,346 pada pendidikan dan 6,307 pada LILA, nilai tersebut dapat menyatakan risiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Hasil penelitian Festy (2010) mendukung hasil jurnal. 
10.
Materi :Faktor Gizi saat hamil yang kurang
Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (Hidayati, 2009).
Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun

B.     Analisa Jurnal (critical appraisal)
Critical appraisal
Point critical appraisal
Ya
Tidak
Keterangan
Judul
·   Apakah judul memenuhi kaidah penulisan judul?
·   Apakah penulisan judul menggunakan tanda tanya (?)
·   Apakah penulisan judul menggunakan tanda seru (!)






Judul memenuhi kaidah penulisan judul yakni memuat jelas variabel penelitian, tempat penelitian. Judul :“Wealth status, Mid Upper Arm Circumference (MUAC) and Antenatal Care (ANC) are Determinants for Low Birth Weight in Kersa, Eitophia”
Penulis
·   Apakah nama penulis dicantumkan?
·   Apakah asal institusi penulis dicantumkan?
·   Apakah asal institusi penulis sesuai dengan topik penelitian?




Nega Assefa, Yemane Berhane, Alemayehu Worku

College of Health Science, Haramaya University, Harar, Ethiopia, Addis Continental Institute of Public Health, Addis Ababa, Ethiopia, School of Public Health, Addis Ababa University, Addis Ababa, Ethiopia.
Bidang Ilmu
·    Apakah bidang ilmu tercantum dalam judul penelitian?
·   Apakah latar belakang penulis sesuai dengan bidang ilmu topik penulisan?




Bidang ilmu yang terkait adalah ilmu kesehatan
Metode Penelitian
·   Apakah tujuan penelitian disebutkan?
·   Apakah desain penelitian yang digunakan disebutkan?
·   Apakah desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
·   Bagaimana level of evidence dari desain penelitian?
·   Dalam bentuk apa hasil penelitian disajikan?
·   Apakah uji statistic yang digunakan?







Tujuan penelitian untuk mengukur kejadian BBLR dan faktor-faktor penentu kejadian BBLR pada populasi pedesaan di Ethiopia.
Desain penelitian yang digunakan adalah observational cohort, desain penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian. Level of evidence desain penelitian ini adalah level III.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi. Uji statistik yang digunakan adalah logistic regression.
Hasil Penelitian
·    Apakah hasil penelitian dapat diimplementasikan di keperawatan?
·   Apakah ada rekomendasi khusus terkait penelelitian?







Pentingnya meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan ibu. Keterlibatan suami dan masyarakat luas untuk mencari tindakan kolektif pada kasus BBLR.
Daftar Pustaka
·    Apakah daftar pustaka yang digunakan up to date?
·   Apakah daftar pustaka yang digunakan sesuai dengan topik penelitian?
·   Apakah daftar pustaka yang digunakan dari sumber yang dipercaya?





Referensi yang digunakan dari tahun 2000-2011. Ada satu jurnal tahun 1974 dan satu jurnal tahun 1987.
Referensi up to date dan berupa jurnal penelitian yang hasilnya dapat dipercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar