Jumat, 25 Januari 2013

LP kebutuhan istirahat tidur






A.    Definisi
Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat tidur. Istirahat merupakan kegiantan rileks yang membuat nyaman, bebas dari kecemasan, dan tenang secara fisik. Istirahat dapat diperoleh dengan membaca buku, relaksasi,dll. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Kurang istirahat selama periode selama periode yang lama menyebabkan penyakit atau memperburuk penyakit yang ada.
B.     Manfaat Tidur
1.      Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis tubuh.
2.      Melepaskan stress dan ketegangan.
3.      Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.
4.      Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.
5.      Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
6.      Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
7.      Menghasilkn hormon pertumbuhan untuk memperbaiki serta memperbaharui epitel dan sel otak.
8.      Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.
9.      Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik tubuh.
C.     Tahapan Siklus Tidur
Tanda-tanda menjelang tidur :
-          Suhu badan (SB) menurun
-          Pernapasan melambat
-          Otot2 rileks
-          Menguap.(tanda tubuh beradaptasi akibat pernapasan melambat)
1.      NREM
Tahap I NREM
-          Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur.
-          Tahap berakhir beberapa menit.
-          Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme.
-          Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara.
-          Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun
Tahap II NREM
-          Periode tidur bersuara
-          Kemajuan relaksasi
-          Untuk terbangun masih relative mudah
-          Tahap berakhir 10 hingga 20 menit
-          Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lambat
Tahap III NREM
-          Tahap III meliputi tahap awal tidur dari tidur yang dalam
-          Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
-          Otot-otot dalam keadaan santi penuh
-          Tanda-tanda vital menurun, tapi tetap teratur
-          Tahap berakhir 15 hingga 30 menit
Tahap IV NREM ( Non Rapid Eye Movement)
-          Tahap IV adalah tahap tidur terdalam
-          Sangat sulit membangunkan orang yang tidur
-          Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini.
-          Tanda-tanda vital menurun secara bermakna disbanding selama jam terjaga
-          Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit.
-          Tidur sambil berjalan dan enruresis dapat terjadi
2.      Tidur REM (Rapid Eye Movement)
-          Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM.
-          Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur
-          Hal ini dicirikan dengan respons otonom dari pergerakan mata yang cepat, fluktasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktasi tekanan darah.
-          Terjadi tonus otot skelet penurunan
-          Peningkatan sekresi lambung
-          Sangat sulit dibangunkan
-          Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata 20 menit.
D.    Kebutuhan dan Pola Tidur Normal
Durasi dan kualitas tidur beragam di antara orang-orang dari semua kelompok usia. Seseorang mungkin merasa cukup tidur 4 jam, tapi tidak dengan yang lain.
-          Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan  1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit
-          Bayi sampai dengan 1 tahun: 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan  20-30% REM dan tidur sepanjang malam
-          Toddler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan   25% REM dan tidur sepanjang malam ditambah tidur siang
-          Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
-          Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan  18,5% REM
-          Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
-          Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
-          Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
-          Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur.
-          Dewasa tua  : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM dan sering sulit tidur.

E.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi istirahat-tidur
Sejumlah faktor mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur. Faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan dapat mengubah kuantitas dan kualitas tidur.
1.      Penyakit Fisik
Setiap penyakit fisik yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik, kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan masalah tidur. Penyakit pernafasan seringkali mempengaruhi tidur. Pasien yang berpenyakit paru kronik seperti emfisema dengan nafas pendek dan sering kali tidak dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepalanya.
2.      Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
3.      Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.
4.      Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
5.      Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
6.      Obat – obatan
Penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid.
7.      Makanan dan minuman
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
8.      Aktivitas
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.
F.      Proses Keperawatan
1.      Pengkajian
-          Minta klien menjelaskan sifat masalah tidur
-          Minta klien menjelaskan pola tidur (jam berapa berangkat tidur, bangun tidur, lamanya tidur)
-          Kebiasaan menjelang tidur (buang air kecil, membaca buku, dll)
-          Gangguan tidur yang sering dialami dan cara mengatasinya
-          Kebiasaan Tidur siang
-          Observasi lingkungan Tidur ( bising, gelap, dingin, dll)
-          Status emosi dan mental
-          Penampilan wajah (area gelap disekitar mata, bengkak pada kelopak mata, konjungtiva kemerahan, mata terlihat cekung, dll).
-          Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat dan tidur (mudah tersinggung, sering menguap, kurang konsentrasi, dll)
-           Kelelahan (tampak lelah, letih, lesu, dll)
2.      Diagnosa
-          Gangguan Pola Tidur
-          Kurang Tidur
3.      Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan gangguan istirahat tidur tidak terjadi, dengan kriteria hasil:
-          Klien tampak rileks dan lebih segar
-          Tanda-tanda vital dalam batas normal.
-          Klien dapat tidur 6-8 jam setiap malam.

4.      Rencana Keperawatan
-          Lakukan pengkajian masalah gangguan tidur  klien, karakteristik dan penyebab kurang tidur.
-          Lakukan persiapan untuk tidur malam seperti pada jam 9 malam sesuaidengan pola tidur klien.
-          Lakukan mandi air hangat.
-          Anjurkan makan yang cukup satu jam sebelum tidur.
-          Berikan susu hangat sebelum tidur.
-          Keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih dan bantal yang nyaman.
-          Bunyi telepon dan alarm hp di kecilkan.
-          Kolabarosi pemberian pengobatan seperti analgetik dan sedative,setengah jam sebelum tidur.
-          Lakukan masase pada daerah belakang, tutup jendela atau pintu jika perlu.
-          Tingkatkan aktivitas sehari – hari dan kurangi aktivitas sebellum tidur.
-          Pengetahuan kesehatan : jadwal tidur mengurangi stress , cemas , dan latihan relaksasi.



DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz & Musrifatul, 2005, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta,EGC.

Nanda. 2005. Nursing Diagnoses ;Definitions and Classification 2005 -2006. Nanda International : Philadelphia, USA

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk.
Jakarta : EGC.2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar