ASUHAN KEPERAWATAN
NO
|
Data
|
|
Masalah
|
Etiologi
|
Diagnosa
Keperawatan
|
1.
2.
|
DS
DO
DS
DO
|
- klien
mengatakan bahwa mual, lemas
- klien
mengatakan badan terasa panas
- klien
mengatakan kurang nafsu makan
- suhu : 40 C
- mukosa bibir
terlihat kering
- klien terlihat
lemah
- klien
mengatakan 5 hari tidak bisa tidur
- klien
mengatakan badan terasa lemas dan panas
- klien
mengatakan biasanya tidur jam 21.00
- suhu 40 C
- TD 130/90 mmHg
- Nadi 80
kali/menit
- klien terlihat
lemas
|
Ketidakseimbangan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pola
tidur
|
Faktor biologi
(demam, mual)
- Suhu Tubuh
meningkat
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologi
ditandai dengan klien mengatakan mual, lemas, badan terasa panas, kurang
nafsu makan, suhu 40 C, mukosa bibir terlihat kering, klien terlihat lemah.
- Gangguan pola
tidur berhubungan dengan suhu tubuh meningkat ditandai dengan klien
mengatakan 5 hari tidak bisa tidur, badan berasa lemas dan panas, suhu 40 C,
TD 130/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, klien terlihat lemas.
|
Prioritas Diagnosa:
1.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologi ditandai dengan klien mengatakan mual, lemas, badan terasa panas,
kurang nafsu makan, suhu 40 C, mukosa bibir terlihat kering, klien terlihat
lemah.
2.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu tubuh meningkat ditandai dengan
klien mengatakan 5 hari tidak bisa tidur, badan berasa lemas dan panas, suhu 40
C, TD 130/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, klien terlihat lemas.
DX
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Setelah
dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan kebutuhan
nutrisi terpenuhi, dengan criteria hasil :
-
klien dapat makan secara oral (5)
-
mukosa bibir lembab (4)
-
TTV klien normal (4)
-
klien memahami pentingnya nutrisi bagi tubuh (5)
|
Nutrition management
1.
kaji tanda-tanda vital
2.
kolaborasi dengan ahli gizi
3.
yakinkan klien mengkonsumsi makanan banyak serat agar mencegah konstipasi
4.
lakukan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi bagi tubuh
5.
ajarkan makan sedikit, tapi sering
Nutrition Monitoring
1.
memonitor tipe dan aktivitas yang biasa dilakukan
2.
kaji makanan kesukaan
3.
jadwalkan pengobatan dan tindakan diluar jam makan
4.
monitor mual, muntah
5.
monitor kalori dan intake makanan
6.
monitor adanya penurunan berat badan
7.
monitor lingkungan selama makan
|
DX
|
NOC
|
NIC
|
2.
|
Setelah
dilakukan intervensi selama 2 x24 jam, diharapkan kebutuhan tidur klien
terpenuhi dan kembali normal, dengan kriteria hasil:
-
jam tidur kembali normal seperti biasa (4)
-
klien mengatakan kwalitas tidur baik (3)
-
bangun tidur klien merasa segar (3)
|
Sleep Enchancement
1.
batasi aktivitas sebelum tidur
2.
kaji pola tidur klien
3.
identifikasi kemungkinan efek obat terhadap pola tidur
4.
minitor pola tidur dan jam tidur klien
5.
diskusikan pada klien kemungkinan faktor lain yang menyebabkan gangguan pola
tidur
6.
monitor waktu pemberian obat dan tindakan diluar jam tidur
7.
monitor kenyamanan lingkungan, cahaya, dll sebelum tidur
8.
ajarkan klien tehnik relaksasi
9.
kolaborasi pemberian obat
10.
observasi tanda-tanda vital
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Tgl/jam
|
No.DX
|
Implementasi
|
Respon
|
31/10/2012
11.30
01/11/2012
11.30
|
1
2
1
2
|
1.
memonitor TTV
2.
memonitor mual, muntah dan intake makanan
3.
kolaborasi dengan ahli gizi
1.
memonitor TTV
2.
kaji pola tidur klien
3.
diskusikan faktor lain penyebab tidak bisa tidur
4.
ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
1.
memonitor TTV
2.
jadwalkan pengobatan dan tindakan diluar jam makan
3.
kaji makanan kesukaan
4.
memonitor mual
5.
memonitor intake makanan
6.
kolaborasi pemberian obat
1.
memonitor TTV
2.
identifikasi obat terhadap pola tidur
3.
memonitor jam tidur
|
1.
TD : 130/70 mmHg, nadi 104 x/menit, suhu 38 C
2.
klien mengatakan masih mual, tidak selera makan
3.
diberikan diet TKTP, ekstra mangkok 2x/hari
1.
TD : 130/70 mmHg, nadi 104 x/menit, suhu 38 C
2.
pola tidur biasanya jam 21.00- 04.00, jarang tidur siang
3.
badan panas, keletihan
4.
klien memahami dan mampu melakukan tehnik relaksasi
1.
TD 120/80 mmHg, nadi 104x/menit, suhu 40 C
2.
jadwal pengobatan dan tindakan sebelum atau sesudah jam makan
3.
klien mengatakan bahwa menyenangi semua jenis makanan
4.
klien masih sedikit mual, tapi sudah berkurang
5.
klien mampu menghabiskan makanan
6.
pemberian obat mengurangi mual
1.
1. TD 120/80 mmHg, nadi 104x/menit, suhu 40 C
2.
pemberian obat yang berefek mudah tidur
3.
jam tidur klien di malam hari 20.00 tapi mudah terbangun
|
EVALUASI
TGL
|
No.DX
|
Evaluasi
|
31/10/2012
01/11/2012
|
1
2
1
2
|
S
: klien mengatakan bahwa masih mual dan lemas
O
: klien terlihat lemah, mukosa bibir terlihat kering, TD : 130/70 mmHg, nadi
104 x/menit, suhu 38 C
A
: masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
S
: klien mengatakan bahwa badan masih terasa panas sehingga sulit untuk tidur
O
: klien terlihat lemah, TD : 130/70 mmHg, nadi 104 x/menit, suhu 38 C
A
: masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
S
: klien mengatakan masih sedikit mual, tapi sudah dapat mengkonsumsi makanan,
selera makan membaik
O
: mukosa bibir sudah Nampak sedikit lembab, 1. TD 120/80 mmHg, nadi
104x/menit, suhu 40 C
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S
: klien mengataakan bahwa sudah dapat tidur, tapi masih mudah terbangun
O
: 1. TD 120/80 mmHg, nadi 104x/menit, suhu 40 C
A
: masalah teratasi sebagian
P : pertahankan dan lanjutkan intervensi
|